PilihanNYA
Kita lahir di bumi ini tidak dapat memilih. Siapa yang bisa kau jadikan Bapak? Siapa yang bisa kau jadikan Ibu? atau siapa yang bisa kau jadikan saudaramu?. Kelak kita pun tak dapat memilih seperti apa anak yang akan kau lahirkan dan kau asuh. Kadang ketidak bersyukuran kita terhadap apa yang kita miliki merupakan alibi kesalahan yang dilimpahkan kepada orang lain. Seorang ibu yang tidak menginginkan kelahiran anaknya dari hasil hubungan gelap misalnya, akan berusaha menggugurkannya padahal si bayi pun sebenarnya tidak bisa memilih mau lahir dari perut ibu yang mana. Kalaupun tetap dilahirkan kelak si ibu pasti akan keras, tak menghargai, bahkan sering memaki si anak dengan alasan yang tidak jelas. Dan sekali lagi kita tahu bahwa bukan salah si anak harus lahir dari rahimnya. Malang. Kita tidak bisa menjadi seperti game aplikasi yang bisa menentukan bagaimana bentuk wajah, warna kulit, berapa jumlah gigi, warna iris bola mata, rambut, bahkan bau badan kita. Tapi kita terlalu so...