Doktrin Diri
Kesadaran paling mendasar dari seorang manusia yang haqiqi adalah CUKUP menerima takdirnya menjadi dirinya sendiri. Sebuah kalimat yang nantinya akan merefleksikan apa yang ingin kamu lakukan di masa depan, apa yang mempengaruhi sikap-sikapmu dalam pengambilan keputusan, dan mungkin memberikan rangsangan pada syarafmu untuk melakukan suatu tindakan. Doktrin diri tentang hitam-putih, boleh-tidak, melanjutkan-berhenti, salah-benar memiliki tingkat subjektifitas yang tinggi. Kadang mengesampingkan logika untuk menilai suatu tindakan lebih didasarkan pengaruh lingkungan sekitar dan citra kita terhadap pandangan orang lain. Apabila saya balikan pada kalimat awal diatas, seharusnya kita cukup tau bahwa setiap manusia itu terlahir unik. Bahkan individu dengan genetik yang hampir sama pun pasti sepenuhnya berbeda. Tidak ada yang sangat-sangat salah dalam suatu kebenaran dan tidak ada yang sangat-sangat benar dalam suatu kesalahan. Realitas kekinian, kita sering lupa menjadi...