Aku Telah Menghadapi Ketakutanku



Saat ini aku telah masuk ke fase chapter last semester pendidikan masterku di Eropa. Insyaalloh di tangal 2 Juni 2019 ini aku akan diwisuda. Tinggal menghitung hari dan aku akan kembali ke Indonesia forevehh..
Sebenarnya aku masih ada kuliah, tapi jadwalku semester ini sangat longgar karena lebih ke aksi volunter dan dengerin seminar yang gak penting-penting amat. Beberapa kali professorku meminta untuk melanjutkan Phd disini, tapi aku dengan sopan menjawab tidak bisa. Selain karena memang ribet persyaratan untuk mendapat beasiswa Phd melalui kampus, juga aku sebenarnya udah dibilang muak lah ya tinggal sendirian disini. Mungkin kalau gaada sahabatku Iffa, aku udah cari pohon seledri buat gantung diri saking kesepiannya. 
Aku bilang sama professorku untuk mengambil opportunity dulu di Indonesia, kalau memang aku tidak cocok dengan pekerjaanku di sana, aku akan kembali kesini sebagai Phd. (Meskipun bohong dikit yang penting sopan lah).. 😁😁😁😁
Lagian kalau mau Phd pastilah aku cari negara lain yang belum aku eksplore, karena Phd itu lamaaaa dan pasti butuh hiburan yang banyak (if you know what I mean).
Setelah sampai di titik ini, aku kadang tiap malem mikir ke belakang.. coba dulu aku menyerah di tengah jalan hanya karena ga bisa bahasa polish.. coba dulu aku dengerin orang-orang yang bilang buat apa kuliah jauh-jauh di luar yang ga jelas besok jadi apa?.. coba aku tidak mengikuti intuisiku untuk melanjutkan M.Sc disini.. Lalu aku berhenti pada titik syukur dan terima kasih pada diriku sendiri yang mampu mengusap air mata selama hampir 2 semester kebelakang sendirian, menikmati perihnya hidup sebagai orang asing. I did it. Aku ternyata berhasil sampai tahap ini. 
Aku dulu benar-benar takut untuk masuk ke kelas karena memang kesusahan bahasa polish, takut menatap teman-teman kelasku, takut bertanya tentang hal yang belum aku kuasai, takut berbicara sama orang, takut menatap dosen dan orang-orang sekitar sini. Tapi, aku belajar bagaimana memperlakukan manusia lain. manusia itu suka disapa, suka disenyumin, suka ditanya lebih dahulu, suka diajak bercanda, manusia suka didengarkan. Itulah yang aku pelajari bagaimana bersikap selayaknya manusia. 
Hasilnya luar biasa sih menurutku,
Aku yang hanya belajar bahasa polish sekitar 7 bulan mengenyam pendidikan master di kampus no. 3 terbaik di Poland tanpa poprawka/ mengulang 1 pelajaran pun dan sedikit lagi mendapatkan gelar M.Sc summa cumlaude dari Universitas ini. Sebentar lagi. 
Benar kata HiVi dilagunya 'Jatuh, Bangkit Kembali' begini kira-kira liriknya:

Sadarlah
Yang terjadi dalam hidupmu
Tak selalu semudah itu
Berjalan
Mengikuti keinginanmu
Jangan putus asa dahulu
Tak pernah lahir di laut yang tenang
Hai kawan teruslah kau berjuang
Tapi harus bangkit
Bangkit bangun kembali
Kita semua boleh jatuh
Tapi harus bangkit
Kembali
Tapi harus bangkit
Bangkit bangun kembali
Kita semua boleh jatuh
Tapi harus bangkit
Kembali
Tujuan awalmu berlari
Coba ingatlah kembali
Tujuanmu berlari
Karena pelaut hebat
Kita semua boleh jatuh
Kita semua boleh jatuh
Coba ingat kembali

Bagiku ini inspiring banget sih.. memang benar kita dalam hidup ini akan ada masa jatuh bahkan berkali-kali jatuh, tapi percayalah Universe tidak pernah menjatuhkanmu kalau dibalik itu semua ada sesuatu besar menunggumu. Dan percayalah itu semua adalah hal baik! Universe akan selalu membantumu dari segala arah, syaratnya jangan menyerah dan tetap berusaha. Menangis boleh, tapi selalu menatap hari esok dengan optimisme dan semangat baru. 
Jangan putus asa. Pelaut hebat tidak lahir di laut tenang!










Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DenoSa ~ Dewi Novita Sari

Welcome to Poland!

You Can Call Me Anything You Want