You Can Call Me Anything You Want
Sudah lama tidak menulis. Redup surya mataku beberapa tahun belakangan. Mencoba dan mencoba lagi menguntai kalimat dalam pecahan roh yang menjadi jiwa dan terperangkap dalam tubuh bernama Dewi Novita Sari ini. Sungguh aku rindu menulis tentang apapun yang kusukai. Favoritku masih tentang Tuhan. Menulis kini kadang menjemukan. Sebatas 2 dimensi yang terstruktur dengan jurnal ilmiah dan scientifik. Harus ada pembuktian. Harus ada ide. Harus ada Scopus blah blah blah.. Sungguh kurindu menulis dengan pola-pola abstrak semesta yang sering kujumpai belakangan ini. Malam ini aku memandang langit abu-abu Solo. Tak ada bintang. Getir. Apakah ini hidup yang aku impikan sejak dulu? sebatas bangun dengan penuh keterpaksaan. Jika dipikir kebelakang, sangat naif hidupku ini. Sebenarnya dulu Tuhan memberiku kesempatan, untuk pergi. Tapi, aku memilih kembali kepelukan yang kuanggap rumah. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku ingin punya mesin waktu, entah untuk kembali atau untuk kemasa depan. Dan pergi