Goes To Warsaw

Beberapa waktu yang lalu aku berkunjung ke Ibukota Polandia, Warsawa guna menghadiri program beasiswa di perpustakaan Universitas Warsawa. Acara ini semacam serah terima dan pengarahan program beasiswa master dan doktoral. Dari seluruh dunia hanya dipilih 45 orang pada program master dan 15 orang untuk program Phd yang dicover oleh beasiswa ini.

Foto penerima beasiswa master dan doktoral tahun 2016/2017 oleh pemerintah Polandia.

Perpustakaan Universitas Warsawa merupakan terbesar ke-tiga di Poland setelah National Biblioteka dan Biblioteka Jagiellonian University di Krakow. Di dalam perpustakaan Universitas Warsawa ini bukan cuma buku dari berbagai jaman dan kategori, tapi juga disediakan Microskop Elektronik, preparat, dan alat-alat lab (bagi mahasiswa biologi dan kimia); tempat membuat pahatan dan seni (bagi mahasiswa ilmu seni); miniatur taman di tengah perpustakaan; ruang belajar individu sampai grup; mimbar; bahkan bagi saya mahasiswa penggila geografi, disinilah surga karena menemukan globe terbesar dan tertua di dunia, peta-peta kuno dan sejarah peradaban dunia. Yap kita tahu Copernicus yang bilang kalau bumi kita mengelilingi matahari berkebangsaan asli Polandia. Selain itu, di dalam Perpustakaan ini juga terdapat Cafe, matras untuk tidur, dan uniknya seluruh pengunjung bisa dengan leluasa membaca dimana saja.

Foto perpustakaan Universitas Warsawa dari dalam gedung

Sambil menyelam minum air, selain berkunjung ke Perpustakaan, aku juga mengunjungi museum dan ex-istana kerajaan di Warsawa. Kalau kalian melancong ke Polandia, tempat ini recomended dan wajib untuk dikunjungi. Selain bangunan arsitektur khas Eropa Timur yang melekat di setiap kaki berjalan, disini kalian bisa melihat istana yang bila dilihat dari jembatan pembatas di seberang istana, layaknya istana yang dibangun di atas air. Nama istana ini adalah "The Palace on The Isle".  
Asal-usul istana ini dari akhir abad ketujuh belas. Terdapat pemandian yang dibangun atas perintah Pangeran Stanisław Herakliusz Lubomirski, salah satu politisi paling penting, penulis dan filsuf.Baroque paviliun dan taman, dirancang oleh arsitek Belanda, Tylman van Gameren, dimaksudkan sebagai tempat untuk beristirahat, bersantai dan kontemplasi. Interior pemandian yang bergaya di sebuah gua dengan air yang melambangkan Hippocrene. Air mancur di tengah istana seperti Gunung Helicon di masa Yunani kuno, yang merupakan sumber inspirasi puitis untuk Muses.Pada tahun 1764, raja mencari tempat untuk membangun tempat tinggal musim panas, Raja Stanisław Agustus ingin membangun pemandian bersama-sama dengan Ujazdowski. Berkat dua arsitek - yaitu Domenico Merlini,Italia dan Johann Christian Kammsetzer, yang lahir di Dresden - Raja yang sangat suka dengan desain ini pindah dari paviliun Baroque ke Istana neoklasik di Isle ini. Dimodelkan pada solusi arsitektur Italia, seperti Villa Borghese, Villa Albani, Villa Medici dan Villa Ludovisi. Hal ini dimaksudkan untuk melambangkan impian negara yang ideal, modern dan berdaulat. Selengkapnya tentang sejarah istana ini bisa dilihat di link 


Berikut ini foto-foto dari isi museum dan istana di Palace on The Isle:


 



 



Untuk masuk dalam museum pengunjung diharuskan membayar kurang lebih 10 zl. Akan tetapi, pada bulan November museum ini digratiskan untuk pengunjung. Alhamdulilah gratis. Museum dan istana dibuka tiap:
Monday: 11.00 a.m. - 6.00 p.m.

Tuesday through Sunday: 9.00a.m. - 6.00 p.m.
Jadi, jangan sampai lupa untuk mengunjungi museum ini saat ke Poland ya. Berikut ini sekedar dokumentasi pribadi sih dari tampak depan museum dan istana. Sebelum masuk museum kita akan melewati taman Łazienki yang nyaman untuk olahraga dan memberi makan burung :P

 Tampak depan museum 

 Di taman Łazienki dan jembatan penghubung istana

 Tempat menonton pertunjukan (semacam auditorium terbuka) untuk keluarga kerajaan 
Baiklah pemirsah cukup sekian dulu tulisanku berkunjung ke Warsawa, nanti akan aku update lagi beberapa perjalananku mengelilingi Eropa di lain kesempatan. babayyy

Komentar

  1. Selamat Mbak Vita bergabung Perpustakaan Universitas warsawa .semakin luas wawasannya. Salam dari Indonesia

    BalasHapus
  2. Selamat Mbak Vita bergabung Perpustakaan Universitas warsawa .semakin luas wawasannya. Salam dari Indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DenoSa ~ Dewi Novita Sari

You Can Call Me Anything You Want

Welcome to Poland!