Hujan


Entah kenapa aku sangat suka dengan hujan, entah itu yang ada gluduknya, petirnya, gerimis-gerimis manis, atau bahkan hujan di siang bolong. Hujan selalu membawa kesan tersendiri buatku. Saat duduk disebelah jendela dan mengamati bagaimana satu demi satu butiran sumber kehidupan turun dari peraduannya. Indah sekali.
Hal lain yang membuatku menyukai hujan adalah ketika hati sedang sedih seberapapun kuat menangis dalam hujan, air mata akan terhapus dan tidak akan terlihat. Ketika hidup kita pilu seakan tidak ada yang bisa mendengarkan, hujan selalu ada untuk memberikan suaranya  menapaki tanah entah perlahan atau bersamaan.
Hujan selalu mempunyai cerita. Kadang dia akan membawa sepasang kekasih untuk berteduh menaburkan aroma kasmaran dikeduanya. Dia mengajarkan ibu-ibu rumah tangga agar dapat berolahraga dengan cepat-cepat mengangkat jemurannya. Dia menyinggungkan senyum di wajah para petani saat musim bercocok tanam tiba. Memberikan rejeki untuk anak-anak pembawa payung yang mungkin di hari terik mereka harus menyemir sepatu, mengamen, mengasong, dan kawan-kawannya. Namun kadang dia juga membawa kesedihan untuk orang-orang yang 'memaksa' tinggal di pinggiran sungai, padahal sudah diperingatkan lho itu berbahaya. Apapun cerita yang bisa dibawa oleh hujan, bagiku tetap dia berkah yang tiada henti diberikan Yang Maha Kuasa.
Aku tidak begitu excited dengan musim-musim lain, entah itu salju, semi, gugur, durian, rambutan, dan kawan-kawannya. Mungkin karena aku lebih memahami bahwa tanpa hujan siklus hidrologi tidak dapat berputar kembali, tanpa hujan semua makhluk hidup tidak bisa merasakan kesegaran, juga tanpa hujan manusia tidak akan mendapatkan cerita-cerita baru di kehidupannya.
Jadi, ketika suatu saat kamu terjebak hujan di suatu tempat dan mengeluh ini itu. Coba bayangkan cerita apa yang bisa kamu dapatkan dari hujan, siapa tahu ada kisah indah dibaliknya yang kita belum sadari :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DenoSa ~ Dewi Novita Sari

You Can Call Me Anything You Want

Welcome to Poland!